Jumat, 19 Februari 2010

Shalat Hajat Beserta Doanya

Shalat Hajat Beserta Doanya

Tak jarang diantara kita menginginkan dan atau membutuhkan sesuatu dalam kehidupan ini, namun terkadang apa yang kita inginkan dan atau yang kita butuhkan tadi belum dikabulkan oleh Allah Saw., namun begitu, jangan pernah merasa bosan apalagi frustasi dalam meminta.

Terus dan teruslah meminta dengan penuh kesungguhan dan berpengharapan. Salah satu jalan yang dapat kita lakukan agar apa yang kita inginkan dikabulkan oleh Allah adalah dengan rajin melaksanakan shalat hajat. Sebab Rasulullah mengajarkan kepada umatnya, bahwa barang siapa yang mempunyai sebuah cita-cita atau keinginan hendaklah ia langsung mengambil air wudhu dan kemudian melaksanakan shalat dua rakaat, yakni shalat hajat. Shalat hajat bisa dilakukan kapan saja, baik di siang hari atau malam hari. Dan setelah melaksanakan shalat dua raka’at, kemudian lanjutkan dengan berdoa seperti di bawah ini:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Doa di atas terdapat dalam hadis Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh imam Tirmidzi dalam bab Shalat no 441:

Selasa, 16 Februari 2010

Minggu, 14 Februari 2010

Islam Di Tengah Globalisasi

Islam adalah tatanan yang melindugi aqidah dan menegakkan syari’at. Islam juga adalah agama rahmatan lil alamin yang tidak ada unsur paksaan untuk memeluknya. Ia menyuruh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya untuk menggali ilmu pengetahuan. Karena menggali ilmu pengetahuan adalah kewajiban syari’ah dan kebutuhan umat. Kini islam dihadapkan dengan gelombang era globalisasi, yaitu zaman yang tidak hanya di miliki, dirasakan oleh sekelompok orang, masyarakat, suku bangsa atau negarab tertentu. Tetapi dinikmati dan dirasakan oleh setiap orang, kelompok masyarakat lintas negara. Kehadirannya memperpendek jarak komunikasi dan memperluas pada mobilisasi orang dan barang.

Di lain sisi tidak sedikit umat islam memandang, bahwa era globalisasi merupakan zaman yang menyeret manusia untuk jauh dari konsepsi masyarakat Islam. Kemudian banyak berkembang ideologi-ideologi sekuler yang bertentangan dengan konsep ajaran Islam itu sendiri. Dalam menyikapi era globalisasi ini hendaknya umat Islam terlebih dahulu memahami peta masalahnya. Hal ini dikarenakan globalisasi merupakan tantangan dan tantangan itu memerlukan jawaban. Untuk menjawab tantangan tersebut maka diperlukanlah peran dari ilmu-ilmu ke islaman yang bertujuan agar kehadiran globalisasi dapat di manfaatkan secara positip demi maksimalisasi keuntungan dan mengurangi eksis negativnya demi minimalisasi kerugian.

Ilmu-ilmu ke islaman di perlukan dalam menjawab tantangan era globalisasi dikarenakan ilmu-ilmu tersebut berdasarkan atas Al-Quran dan As sunnah. Kedua sumber pokok dalam Islam tersebut mengatur tata hubungan antara manusia dengan Tuhan yang disebut juga dengan jiwa agama dan mengatur hubungan antara manusia dengan manusia serta mengatur hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Tata hubungan manusia dengan Tuhan itu bertahan tidak akan berubah-ubah sebagaimana di teladankan oleh baginda Rasul. Sementara tata hubungan manusia dengan manusia semenjak Islam diturunkan selalu mengalami perubahan. Tata hubungan ini adalah jiwa kebudayaan. Prinsip-prinsip kebudayaan itu bertahan tetap, karena ditetapkan oleh Islam itu sendiri, tetapi pelaksanaan nya selalu berubah.

Dengan demikian umat Islam yang sedang mengarungi globalisasi tidak akan kaku dan tidak akan panik dalam melihat kemajuan-kemajuan Barat terutama dari segi keilmuan dan tekhnologinya. Kemajuan tersebut akan dimanfaatkan nya sedemikian rupa tanpa mengabaikan nilai-nilai ke Islaman yang gunanya untuk membangkitkan Islam itu kembali dengan gaya baru. Karena tidak mungkin umat islam akan kembali kezaman kejayaan nya dalam peradaban dan keilmuannya pada masa lampau. Tetapi yang mungkin adalah mengambil nilai-nilai kejayaan tersebut dalam arti positip yang telah dikembangkan oleh ilmuan-ilmuan barat.